RSS Feed

Minggu, 30 Januari 2011

ANTI BARAT=GILA

Kita pasti sering menjumpai demonstran di media cetak maupun di media elektronik. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa anti amerika anti Israel. Mereka menyerukan untuk anti produk dari negar tersebut. Saya telah menyebut adalah gila (Saya disini bukan untuk membela mereka ataupun memusuhi aktivis muslim.) Mengapa demikian?
Pertama ketika berdemonstran anti produk AS ataupun Israel apakah meraka tidak sadar bahwa merk celana mereka berasal dari AS yakni Jeans ataupun Levi’s, harusnya kalau mengikuti kegiatan yang demikian mereka memakai kebaya yang asli produk Indonesia ataupun jubah dari timur tengah.
Dari manakah minuman mineral yang mereka peroleh? Dari manakah susu mineral untuk sanak saudara mereka ? jelas dari AS semisal nesle, ataupun danone. Mereka tidak sadar bahwa produk dunia barat adalah produk yang penting untuk kehidupan seperti : susu mineral untuk bayi,Aqua, coca cola, bahakn obat-obatan seperti obat bius, obat Flu burung dll. Itu adalah yang kedua
Mahasiswi berteriak-teriak bukankah suara adalah aurat? Dan lihat di dunia barat berapa banyak wanita yang berteriak-teriak? Bukankah dalam hal ini telah mengikuti trend mereka? Bukan Cuma itu Cuma itu seberapa banyak film barat yang mereka lihat? Bahkan satelit kita adalah milik mereka dan masih banyak lagi
Jujur saya akui. Kita tidak akan pernah lepas dari produk barat. Bahkan kita hampir tidak mungkin mengklaim anti AS. Kita ambil contoh produk Microsoft , bagaimana computer kita tanpa Microsoft? Dunia barat telah mencegkram kita dengan kuat namun tak terasa.
Jadi saya kira orang-orang yang mengklaim anti barat adalah orang-orang gila

Poligami

Poligami atau menikah dengan 2 perampuan atau lebih ,memang menjadi perbincangan hangat, karena ini menyangkut agama dan HAM, memang dalam hal ini perempuanlah yang menjadi korbannya, tentu perassannya sangat tidak karuan jika dimadu
Poligami memang menyakitkan tapi mau bagaimana lagi. Zaman telah berbicara bahwa prempuan lebih banyak daripada laki-laki. Agama memang membolehkan, asal ADIL, bahkan ada suatu dalil yang menyebutkan perempuan yang dipoligami akan masuk surga
Poligami memang boleh tapi harus adil, tapi apakah kita bisa adil? dan adil itu hakikatnya hanya Tuhan yang bisa. Sebagai manusia kita tidak akan bisa adil, keadilan hanya milik Tuhan semata.Dan Ketika kita tidak bisa adil bukankah kita sudah berdosa kepada Manusia dan Tuhan?
Namun jika melihat kondisi yang sekarang ini seperti banyaknya tempat pelacuran dan wanita panggilan yang diakibatkan tidak ada seseorang yang bisa mengayomi dan masih banyak pria yang sudah beristri pergi kesana. Dengan keadaan yang demikian masihkah relevan untuk berpoligami? Coba kita berfikir lebih rela mana suami selingkuh dengan berpoligami?
Tampaknya poligami akan terus menjadi perbincangan hangat seiring dengan perkembangan zaman . dan tidak akan pernah selesai untuk diperdebatkan

MUSLIM YESS

Tak bisa dipungkiri dewasa ini banyak aliran-aliran islam yang baru. Hal ini menimbulkan masalah masalah baru, banyak diantara mereka yang mengklaim bahwa alirannyalah yang paling benar bahkan menggangap aliran lain adalah sesaat. mungkin inilah penyebab ummat muslim jalan di tempat bukan mungkin lagi tapi pasti
Dalam menindaklanjuti hal ini banyak para ahli yang menyimpulkan bahwa pokok dari permasalah ini adalah perbedaan dalam memahami Al-Qur’an maupun Sunnatullah. Seperti yang kita ketahui Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa yang indah bisa disebut sepuitis-puitisnya kata sehingga menimbulkan banyak pemahaman yang berbeda. Sedangkan sunnatullah baru dibukukan pada masa abasyiah sehingga memungkinkan untuk hilang bahkan banyak pebedaan di kalangan perawi.
Akibat dar hal ini kebanyakan dari sahabat muslim berkata itu sesat! ini bid’ah! harusnya begini ! kenapa kita meski menuduh sahabta kita sesaat yang jelas-jelas menggunakan sumber hokum Al-Qur’an dan Sunnatullah? Sedangkan dengan agama yang non muslim kita cuek-cuek saja? Inilah pokok permasalahnnya kita menuduh hal yang belum pasti namun cuek dengan hal yang sudah pasti
Kita sebagi ummat muslim seharusnya lebih bijak dalam menyikapi hal ini, tak perlulah saling mengklaim, mengapa demikian? Karena kita masih menggunakan sumber hokum yang sama dan menuduh yang demikian itu sama saja dengan fitnah. Meskipun beda penafsiran. Tak perlulah itu sesat! ini bid’ah! Biarlah Allah yang menilai.
Ingat Nabi telah melarang menyakiti non muslim selama dia baik apalagi dengan muslim yang Cuma beda menafsirkan Al-Qur’an. Jadi muslim dari manapun tetap sama tidak ada yang sesat selama berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnatullah

Total Tayangan Halaman